BRAND BUILDING
Brand Building dapat diartikan sebagai usaha
untuk menjalin ikatan emosional antara konsumen dan perusahaan yang
memproduksinya.
Membangun brand seperti apa dan bagaimana ke dalam pasar menjadi sangat penting karena menyangkut beberapa hal sebagai berikut :
1. Emosi konsumen yang terkadang turun naik terhadap brand
2. Brand yang kuat akan mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Ia mampu diterima seluruh budaya didunia
3. Kemampuan suatu brand untuk berinterkasi dengan konsumennya. Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin banyak brand association (asosiasi merek) yang terbentuk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan brand image (citra merek)
4. Dapat. mempengaruhi perilaku konsumen
5. Sebagai pembeda dengan produk lain yang dapat memudah konsumen dalam memilih produk sejenis
6. Merupakan aset perusahaan
Brand yang baik akan senantiasa menjalankan fungsinya dengan baik pula. Lalu bagaimana dengan fungsi brand itu sendiri ketika sudah memasuki pasar dan bertemu dengan konsumennya.
Fungsi dari Brand untuk konsumen menurut (Kapferer 1977) adalah sebagai berikut :
1. Identification
To be clearly seen, to make sense of the offer, to quickly identify the sought-after products.
2. Practically
To allow savings of time and energy through identical repurchasing and loyalty.
3. Guarantee
To be sure of finding the same quality no matter where or when you buy the product or service.
4. Optimization
To be sure of buying the best product in its category, the best performer for a particular purpose.
5. Characterization
To have confirmation of your self-image or the image that you present to others.
6. Continuity
Satisfaction brought about through familiarity and intimacy with the brand that you have been consuming for years.
7. Hedonistic
Satisfaction linked to the attractiveness of the brand, to its logo, to its communication.
8. Ethical
Satisfaction linked to the responsible behavior of the brand in its relationship towards society.
Membangun brand seperti apa dan bagaimana ke dalam pasar menjadi sangat penting karena menyangkut beberapa hal sebagai berikut :
1. Emosi konsumen yang terkadang turun naik terhadap brand
2. Brand yang kuat akan mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Ia mampu diterima seluruh budaya didunia
3. Kemampuan suatu brand untuk berinterkasi dengan konsumennya. Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin banyak brand association (asosiasi merek) yang terbentuk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan brand image (citra merek)
4. Dapat. mempengaruhi perilaku konsumen
5. Sebagai pembeda dengan produk lain yang dapat memudah konsumen dalam memilih produk sejenis
6. Merupakan aset perusahaan
Brand yang baik akan senantiasa menjalankan fungsinya dengan baik pula. Lalu bagaimana dengan fungsi brand itu sendiri ketika sudah memasuki pasar dan bertemu dengan konsumennya.
Fungsi dari Brand untuk konsumen menurut (Kapferer 1977) adalah sebagai berikut :
1. Identification
To be clearly seen, to make sense of the offer, to quickly identify the sought-after products.
2. Practically
To allow savings of time and energy through identical repurchasing and loyalty.
3. Guarantee
To be sure of finding the same quality no matter where or when you buy the product or service.
4. Optimization
To be sure of buying the best product in its category, the best performer for a particular purpose.
5. Characterization
To have confirmation of your self-image or the image that you present to others.
6. Continuity
Satisfaction brought about through familiarity and intimacy with the brand that you have been consuming for years.
7. Hedonistic
Satisfaction linked to the attractiveness of the brand, to its logo, to its communication.
8. Ethical
Satisfaction linked to the responsible behavior of the brand in its relationship towards society.
BRAND EQUITY
Brand Equity, yang jika diIndonesiakaan berarti Ekuitas Merek, atau istilah umumnya adalah Aset sebuah Merek.
Brand Equity dapat diperoleh setelah identitas Brand anda sudah jelas, Brand sudah memasuki pasar dan konsumen, dan kelangsungan Brand tersebut sangat bergantung kepada konsumen. Ingatlah brand dengan identitas yang kuat akan mampu bertahan dalam pasar dan dapat banyak membantu dalam startegi pemasaran.
Berikut beberapa pengertian dari Brand Equity :
1. Susanto dan Wijanarko (2004)
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan (p. 127).
2. East (1997)
“Brand equity or brand strength is the control on purchase exerted by a brand, and, by virtue of this, the brand as an asset that can be exploited to produce revenue” (p. 29).
Artinya ekuitas merek atau kekuatan merek adalah kontrol dari pembelian dengan menggunakan merek, dan, kebaikan dari merek, merek sebagai aset yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan.
3. Kotler dan Armstrong (2004), “Brand equity is the positive differential effect that knowing the brand name has on customer response to the product or service” (p. 292).
Artinya ekuitas merek adalah efek diferensiasi yang positif yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa.
Jadi brand equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual.
Brand Equity merupakan jenis pendekatan dalam marketting dimana perusahaan menganggap bahwa Merek merupakan aset terpenting yang akan sangat berpengaruh terhadapat profit. Hal ini pun djuga disetujui oleh beberapa riset marketing yang menyatakan bahwa “Brands are the most valuable assets of a company has”. Seberapa besar pengetahuan konsumen mengenai logo Brand dan elemen visual lainnya, dan ketetapan persepsi baik dari konsumen hingga terjalin kontinuitas terhadap Brand itu, bergantung kepada seberapa kuat merek tersebut.
Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:
1. Leadership: kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
2. Stability: kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
3. Market: kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
4. Internationality: kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara atau daerah lain.
5. Trend: merek menjadi semakin penting dalam industri.
6. Support: besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
7. Protection: merek tersebut mempunyai legalitas (p. 147).
Ketujuh indikator diatas harus bersinergi dengan baik untuk menghasilkan merek yang kuat. Untuk meraih tujuh tersebut anda harus mengatur strategi yang pandai, mengawalinya dengan salah satu indikator, lalu seiring berjalannya pembangunan, anda harus terus berusaha memenuhi indikator-indikator diatas. Penting pula untuk menjalin hubungan baik dengan konsumen dan menjadikannya penting.
Jelas untuk meraih brand equity kita perlu mengetahui apa saja kategorinya. Lantas apa saja yang termasuk dari kategori Brand Equity.
Menurut Susanto dan Wijanarko (2004) yang mengadaptasi teori Aaker, brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori:
BRAND AWARENESS
Beberapa pengertian brand awareness adalah sebagai berikut:
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu.
Menurut East (1997), “Brand awareness is the recognition and recall of a brand and its differentiation from other brands in the field” (p. 29).
Jadi brand awareness adalah kesadaran kepada konsumen dan calon konsumen untuk dapat mengenali atau meningat kembali suatu merek dengan perbedaaannya terhadap merek lain yang sejenis.
4 tingkatan brand awareness yaitu:
1. Unaware of brand (tidak menyadari merek)
Tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.
2. Brand recognition (pengenalan merek)
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.
3. Brand recall (pengingatan kembali terhadap merek)
Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk.
Hal ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
4. Top of mind (puncak pikiran)
Apabila seseorang
ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan orang tersebut
dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan
pertama kali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut
merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen.
Ada 4 indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah brand antara lain:
1. Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang diingat.
2. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu.
3. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli produk/layanan.
4. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika sedang menggunakan produk/layanan pesaing.
Ada 4 indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh konsumen aware terhadap sebuah brand antara lain:
1. Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang diingat.
2. Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam kategori tertentu.
3. Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merek ke dalam alternatif pilihan ketika akan membeli produk/layanan.
4. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika sedang menggunakan produk/layanan pesaing.
BRAND EXTENTION
Perluasan merek (Brand Extention) terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk
menggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam kategori baru. Strategi
perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan, karena merek tersebut pada umumnya
lebih cepat dihargai (karena sudah dikenal sebelumnya), sehingga kehadirannya
dapat cepat diterima oleh konsumen.
Usaha apapun yang digunakan untuk
menggunakan sebuah nama merek yang sudah berhasil untuk meluncurkan produk baru
atau produk yang dimodifikasi dalam kategori baru.
Strategi Perluasan
Merek
Diantara strategi merek di atas yang
menjadi objek penelitian adalah perluasan merek (brand extention) pada 347/eat Clothing
Company Bandung.
“Strategi memperluas merek adalah upaya
meluaskan nama merek yang telah terbukti berhasil guna meluncurkan produk atau
lini produk yang baru atau yang merupakan hasil produk atau lini produk yang
baru atau yang merupakan hasil modifikasi.” (Philip Kotler, 1996:85)
Menurut Buell (1985:172), perluasan
merek terjadi apabila:
a. Merek
individual dikembangkan untuk menciptakan suatu merek kelompok.
b. Produk
yang memiliki hubungan ditambahkan pada suatu merek kelompok yang ada.
c. Suatu
merek individu atau kelompok dikembangkan ke produk-produk yang tidak memiliki
hubungan.
Menurut
Aaker (1997:340), strategi perluasan merek membutuhkan tiga tahap, yaitu:
1. Mengidentifikasi
asosiasi-asosiasi merek.
2. Mengidentifikasi
produk-produk yang berkaitan dengan asosiasi-asosiasi tersebut.
3. Memiliki
calon yang terbaik dari daftar produk tersebut untuk dilakukan uji konsep dan
pengembangan produk baru.
Perluasan
merek akan berhasil apabila:
1. Asosiasi-asosiasi
merek yang kuat memberikan poin pembeda dan keuntungan untuk perluasan.
2. Perluasan
tersebut membantu merek inti dengan cara menguatkan asosiasi-asosiasi kunci,
menghindari asosiasi-asosiasi negatif, dan menimbulkan pengenalan merek
(asosiasi negatif akan muncul apabila merek hanya mengandalkan kesan kualitas,
sehingga rentan terhadap persaingan).
Strategi yang dipergunakan untuk perluasan merek
menurut Tauber adalah:
1. Memperkenalkan
produk yang sama dengan bentuk yang berbeda. Misalnya teh botol, teh celup, teh
serbuk, teh untuk diet.
2. Memperkenalkan
produk yang mengandung rasa, campuran bahan kimia, atau komponen yang berbeda.
3. Memperkenalkan
produk-produk ikutan sebagai pelengkap produk dan merek utama. Contohnya, komputer
PC dengan tambahan drive, cd drive, sound
card, vga card, dan sebagainya dengan merek yang sama.
4. Memperkenalkan
produk baru yang sesuai dengan teknologi yang dikuasai perusahaan. Contohnya, kamera Canon dengan mesin fotocopy merek Canon, mesin fotocopy Xerox dengan komputer merek
Xerox.
5. Memperkenalkan
produk baru yang merefleksikan keunggulan, atribut, feature, dari produk utama. Contohnya, Disney dengan berbagai
produk seperti, film, studio, mainan anak-anak, dan sebagainya.
6. Memperkenalkan
produk baru yang menggunakan merek terkenal yang sudah dimiliki perusahaan.
Contohnya, Gucci dengan berbagai macam produk seperti, jam tangan tas, sabuk,
dan berbagai aksesoris lainnya.
Secara
umum strategi perluasan merek dapat dibedakan berdasarkan:
·
Perluasan Lini (Line Extention)
Artinya perusahaan membuat produk baru
dengan menggunakan merek lama yang terdapat pada merek induk.
·
Perluasan Kategori (Category Extention)
Artinya perusahaan tetap menggunakan
merek induk yang lama untuk memasuki kategori yang sama sekali berbeda dari
yang dilayani oleh merek induk sekarang.
Menurut
David A. Aaker (1997:327), Strategi perluasan merek dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu sisi produsen (transferbilitas keahlian) dan sisi konsumen
(komplementaritas dan subtitusi).
Menurut Freddy Rangkuty (2004:138):
Ø Komplementaritas
adalah seberapa besar konsumen memandang dua kelas produk sebagai pelengkap.
Produk akan dianggap sebagai pelengkap jika keduanya dikonsumsi bersama untuk
memuaskan kebutuhan tertentu.
Ø Subitusi
adalah tingkat dimana konsumen memandang dua kelas produk sebagai pengganti.
Produk dan subtitusi cenderung memiliki penerapan biasa dan suatu produk dapat
digantikan oleh produk lain yang memuasakan kebutuhan yang sama.
Ø Transferbilitas
(pemindahan) menggambarkan kemampuan operasi perusahaan dalam kelas produk
pertama untuk membuat produk dalam kelas produk kedua.
Perbedaan Brand dan Corporate Identity
Brand itu seperti image
alias gambaran sebuah company. Menggambarkan apakah reputasi perusahaan itu
dihormati oleh masyarakat dan membangun kepercayaan kepada produk perusahaan
tersebut.
Kita ambil contoh, Starbucks
dan sebuah perusahaan yang kita sebut “A”, kedua perusahaan ini memiliki produk
yang sama, baik dari segi kualitas dan harga.
Kira-kira, kamu lebih milih
yang mana? Dengan harga dan kualitas yang sama? Kebanyakan pasti akan memilih
Starbucks karena kita sudah tau dan percaya dengan produk yang Starbucks punya.
Nah, ini lah yang disebut
dengan “The Power of Branding”. Banyak hal yang bisa di-”branding”-kan bahkan
termasuk Lady Gaga, Apple Company, Manchester United, tempat-tempat, dan
lain-lain.
Yang harus dilakukan oleh
Logo-Designers adalah membuat pedoman dan biarkan consumer kita sendiri yang
membentuk brand itu. Hal ini berkaitan dengan emotional connection antara kamu
dan product yang membangun image brand itu.
Sedangkan Corporate Identity
lebih ke arah aplikasi dari tampilan perusahaan seperti Logo, Stationery, Print
Ads (flyers, brosur, buku, website, dan lain-lain), Design Pakaian (penggunaan
baju yang berbau nama perusahaan oleh karyawan tersebut), bentuk komunikasi
lain (suara, bau, sentuhan, dan lain-lain). Dan segala sesuatu yang terlihat, yang
mempresentasikan bisnis.
Warna-warna, fonts, layout,
atau sebuah gaya yang khas bisa membentuk identitas perusahaan. Seperti sebuah set of style yang orang-orang akan “ngeh” setiap
kali mereka melihat beberapa element dari identitas perusahaan.
Sumber :
BRAND
PROMOTION MIX
Definisi Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam
menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk
melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial 2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit 3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan 4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar 5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing6. Membentuk citra produk dimata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Bauran Promosi
Bauran promosi merupakan gabugan dari berbagai jenis promosi yang ada
untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan
dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan promosi sebaiknya
dilakukan perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai berikut :
1. Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll.
2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif.
4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll.
5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat.
6. Personal selling yang dilakukan tatap muka langsung.
2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif.
4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll.
5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat.
6. Personal selling yang dilakukan tatap muka langsung.
Bicara soal manfaat, kontribusi advertising bagi perusahaan jelas tidak
dapat disepelekan. Bahkan, periklanan memegang
kunci penting, terutama dalam hal pelaksanaan promosi perusahaan. Di dalam aktivitas perusahaan, advertising/periklanan merupakan bagian
dari promotion mix/ bauran promosi.
Promotion
Mix adalah kombinasi
strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan
alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program
penjualan. Dari definisi
dapat disimpulkan bahwa variabel Promotion Mix ada lima yaitu :
1. Periklanan (advertising)
Periklanan
merupakan bentuk komunikasi non individu dengan sejumlah biaya dengan media
tertentu yang dilaksanakan oleh perusahaan, organisasi non laba ataupun para
individu. Adapun tujuan utama periklanan adalah meningkatkan permintaan atas
produk yang ditawarkan. Sedangkan manfaat periklanan adalah :
a.
Memungkinkan penjual untuk berkomunikasi dengan banyak orang sekaligus.
b.
Memungkinkan penjual untuk menyebarkan informasi tentang produk dan perusahaan.
c.
Memungkinkan penjual untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui
penguunaan
cetakan, suara dan warna yang menarik perhatian.
2. Penjualan Personal (personal Selling)
Personal
Selling merupakan usaha untuk
memperkenalkan suatu produk melalui komunikasi langsung (tatap muka) agar
konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. Sebagai salah satu
variabel dari promosipersonal selling memungkinkan
penjual untuk :
a.
Mengadakan hubungan langsung dengan calon pembeli sehingga penjual lebih dapat
mengamati karakteristik beserta kebutuhan pembeli.
b.
Memperoleh tanggapan dari calon pembeli.
c.
Membina berbagai macam hubungan dengan pembeli baik dalam hubungan bisnis
maupun persahabatan yang erat. Jadi, dalam personal
selling terjadi interaksi
langsung, saling bertemu muka antara pembeli dengan penjual, sehingga dapat
diketahui secara langsuing
keinginan,
perilaku dan motif pembelian dari konsumen, sekaligus dapat melihat reaksi
konsumen. Dengan demikian perubahan dapat lebih segera mengadakan penyesuaian
penyesuaian.
3. Hubungan masyarakat (publicity)
Menurut
Basu Swastha (2000:273), publisitas adalah sejumlah informasi tentang
seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui
media tanpa dipungut biaya, ataupun tanpa pengawasan dari sponsor. Bila dibandingkan
dengan alat promosi yang lain, publisitas memiliki beberapa kebaikan antara
lain :
a.
Lebih dapat dipercaya, sebab berupa suatu berita bukan iklan
b.
Dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan
c.
Jauh lebih murah, karena tanpa biaya
d.
Dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi
lain yang menyolok
.
4. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi
penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain personal
selling, periklanan dan publisitas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan
menggunakan alat seperti peragaan, pameran,demonstrasi dan sebagainya.
Berikut
adalah metode-metode promosi penjualan :
a.
Pemberian contoh barang secara cuma-cuma, ini merupakan salah satu alat promosi
penjualan yang dianggap paling mahal tapi juga paling efektif.
b.
Kupon berhadiah, cara ini sangat efektif karena membuat orang mudah tertarik.
c.
Rabat, merupakan pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli
d.
Potongan harga
e.
Peragaan, memamerkan barang-barang pada waktu tertentu, tempat dan
situasi
tertentu.
5. Pemasaran langsung (direct marketing)
hubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat
dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan
baik dengan pelanggan yang langgeng. Meliputi telemarketing, catalog, pasang
poster di kios-kios, iklan via internet dll.
penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Langkah untuk Menyusun Bauran Promosi
1. Determine Your Target Market / Tentukan Target market anda
Segmen dari orang-orang yang memerlukan atau mendapatkan manfaat dari jasa atau produk anda adalah Target Market anda. Dengan memahami prilaku dan sikap mereka akan membantu anda merancang pesan yang baik dan memilih cara yang terbaik dalam menjangkau mereka.2. Determine Your Objectives / tentukan sasaran anda
Anda harus menentukan respon yang anda inginkan dari target pasar anda seperti, memotivasi mereka untuk menclik ke Website anda atau Web ad.3. Design Your Message / rancang pesan anda
Rancangan dari komunikasi anda menyertakan dua faktor utama yaitu: content and format. Content. Konten adalah kata-kata dan gambar yang anda gunakan untuk menarik target market anda. Anda harus memberikan saran mengapa mereka harus merespon pesan andaFormat. Masing-masing elemen dari bauran promosi memiliki kebutuhan format tersendiri. Misalnya Web advertising bergantung pada grafis, kejelasan dan warna, sementara personal selling melibatkan presentasi terstruktur, handouts untukberinteraksi dengan konsumen potensialnya.4. Select Your Promotional Channels / Pilih saluran promosi anda
Dengan memilih metode terbaik untuk menyusun pesan anda dan mengekstraksi most value dari sumber daya finansial dan kreatif anda anda dapat menyusun sebuah program komunikasi pemasaran terintegrasi yang memperkuat karakter perusahaan anda di benak konsumen5. Determine Your Budget / tentukan anggaran anda
Cara termudah dalam menentukan anggaran dalah mengesimtasi berapa banyak yang dihabiskan oleh kompetitior dan menyamainya. Cara lain adalah dengan menyusun metode promosi yang anda inginkan, lalu buat biaya aktual dari masing-masing saluran promosi tersebut, lalu susun sampai menemukan anggaran yang tepat untuk anda.6. Determine Your Promotional Mix / tentukan bauran promosi anda
Ketika sudah menyelesaikan tahap-tahap diatas, anda tentu anda sudah dapat menenutkan bauran promosi anda. Sekaran waktunya memformulasikan bauran promosi aktual anda. Metode umum untuk secara aktual menempatkan baruan promosi anda secara tertulis adalah dengan persentase dari anggran promosi keseluruhan anda.7. Measure The Results Of The Implemented Program And Adjust As Needed / mengukur hasil dari program yang di implementasikan dan menyesuaikan jika dibutuhkan.
Peningkatan sales akan menjadi patokan untuk mengukur masing-masing kendaraan promosi yang anda gunakan. Anda perlu untuk mengevaluasi bauran promosi anda tidak hanyak untuk mengkoreksi kendaraan promosi yang tidak efektif namun juga utnuk menyesuaikan untuk pertumbuhan.Sumber:
PROMOTION MIX
SEGMENTATION, TARGETING, POSITIONING
Segmentation
Upaya memetakan atau pasar dengan
memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara
mereka mengkonsumsi produk.
1. Peng" Kotakan "dari
segmen pasar
2. Sebagai dasar untuk strategi
pemasaran
3. Membantu menghadapi perubahan
permintaan pasar
4. Untuk menilai kekuatan dan
kelemahan pesaing
5. Memudahkan alokasi kegiatan
pemasaran
Dasar -dasar segmentasi pasar :
1. Pasar konsumen -->Tanggapan
konsumen terhadap suatu produk.
2. Pasar industri -->Tingkat
penggunaan --> siapa konsumen akhir
Persyaratan Segmenting
1. Dapat di ukur
2. Mendatangkan Keuntungan
3. Dapat di capai dan dilayani
secara efektif
4. program di susun untuk menarik
dan melayani konsumen segmen tersebut.
Adapun proses evaluasi segmenting adalah
1. ukuran segment dan pertumbuhan
2. struktur segment dan kebiasaan
konsument
3. sumber daya perusahaan
Prosedur segmenting
1. Tahapan survey : Penelitian
awal,untuk mengetahui motivasi sikap dan perilaku konsumen.
2. Tahap analisis untuk
menganalisis dan mengeluarkan faktor -faktor yang berkorelasi tinggi.
3. Tahap Profiling untuk masing
-masing segment diberi ciri yang berbeda -beda
Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap targeting
seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu
atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Proses targeting
mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang
dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
Targeting terbagi 3 bagian yaitu
1. Undifferentiated marketing
(tak ada perbedaan segmentasi seluruh pasar ingin di jangkau
2. Dufferetiated marketing
(pasar di bagi beberapa segment dan perusahaan membuat penawaran -penawaran
berbeda untuk masing masing segment)
3. Concentrated marketing
(konsentrasi pada satu segment)
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.
2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.
3.Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4.Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.
2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.
3.Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4.Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
Positioning
Apabila target pasar sudah jelas,
positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen.
Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya.
langkah -langkah dalam positioning :
1. Mengenali keunggulan -keunggulan
yang dapat di tampilkan
2. Memilih keunggulan yang paling
kuat
3. Menyampaikan keunggulan secara
efektif pada targeting
Kriteria keunggulan
1. Penting (dari sisi konsumen)
2. Berbeda (belum ada pesaing
yang menawarkan)
3. Unggul (superior)
4. Dapat di komunikasikan
(menjadi perhatian dari pembeli)
5. Pelopor (Pesaing sulit meniru)
6. Harga terjangkau
7. Menguntungkan
g
j Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran
Menurut Craven (1991:270) bahwa positioning memegang peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal perusahaan(total situation analysis).
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’tidak lagi sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai tempat menyaring, menerima atau menolak informasi yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen telah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesulitan untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi. Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha ‘memaku mati’pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali bukan yang berhubungan dengan pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles oleh merk lain. Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang.
Product Positioning
g
j Peran Positioning Dalam Strategi Pemasaran
Menurut Craven (1991:270) bahwa positioning memegang peran yang sangat besar dalam strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal perusahaan(total situation analysis).
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’tidak lagi sekadar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain, tetapi memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai tempat menyaring, menerima atau menolak informasi yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen telah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesulitan untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal diam melakukan reposisi. Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam usaha ‘memaku mati’pesan di dalam pikiran seseorang adalah sama sekali bukan yang berhubungan dengan pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang bersih adalah pikiran yang belum dipoles oleh merk lain. Sehingga peranan positioning merupakan sistem yang terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang tepat di dalam pikiran seseorang.
Product Positioning
Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi product positioning sebagai berikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna(1985:37) menjelaskan perusahaan sewaktu akan melakukan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, seperti trend teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memfokuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu misalnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam kolam kecil daripada menjadi ikan kecil di kolam besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.
Product Positioning Strategy
Product positioning sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen tentang produk yang ditawarkan. Kembali Kotler (1997:265)menjelaskan beberapa cara
product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju, antara lain:
1. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.
2. Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jamankeemasan koboi Old West.
3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin memperoleh hiburan singkat.
4. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’.
5. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.
6.Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya:
Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai ‘taman rekreasi’ tapi sebagai ‘lembaga pendidikan’.
7. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens
dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
4. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’.
5. Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memilk lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.
6.Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya:
Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai ‘taman rekreasi’ tapi sebagai ‘lembaga pendidikan’.
7. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens
dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
1. Be creative
Be creative maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
3.Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
1. Be creative
Be creative maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
3.Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
Itulah sedikit penjabaran tentang SEGMENTATION, TARGETING, POSTPONING. terima kasih kepada para sumber yang telah memudahkan saya mencari referensi untuk menulis, semoga bermanfaat...
Sumber :
http://gallandri.blogspot.com/2012/09/marketing-segmentasi-targeting.htmlKOMUNIKASI PEMASARAN, STP
Langganan:
Komentar
(
Atom
)
