DASAR-DASAR KOMUNIKASI PEMASARAN
DASAR-DASAR KOMUNIKASI PEMASARAN
Menurut
H.Lasswell komunikasi merupakan suatu proses yang didasari dari kata atau
kalimat who? says what? in which channel? to whom? with what effect?. (menjelaskan
siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil
apa?). Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam
keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Secara keseluruhan aktivitas-aktivitas komunikasi pemasaran meliputi iklan, tenaga penjualan, papan nama took, display ditempat
pembelian, kemasan produk, publisitas, dan alat-alat komunikasi lainnya
merupakan komponen promosi dalam bauran pemasaran (marketing mix). Bauran
pemasaran bagi sebuah merk terdiri dari 4 set keputusan yang saling terkait, yaitu :
1. Promotion,
Merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya kepada pasar sasarannya. Promosi
merupakan komunikasi pemasaran yang diusahakan untuk mempersuasi atau
mempengaruhi konsumen guna meningkatkan pasar sasaran atau perusahaan dan
produknya yang ada dipasar agar konsumen dapat menerima, membeli, loyal,
terhadap produk perusahaan.
2. Product,
Adalah sesuatu yang ditawarkan di pasaran guna
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk meliputi barang, jasa,
pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan
lain-lain.
3. Place,
Merupakan lokasi saluran distribusi yang disebut suatu
perangkat organisasi yang saling tergantung dalam penyedia suatu produk atau
jasa untuk digunakan oleh konsumen, tempat juga merupakan berbagai aktivitas
yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia
bagi pelanggan sasaran.
4. Price
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan
produk (nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang menurut buchari
alma (2004:169)) Keputusan-keputusan mengenai harga mencakup
tingkat harga, potongan harga, keringanan, periode pemasaran,
dan rencana iklan yang dibuat oleh produsen.
Walaupun “4p” ini menyebabkan “promosi” umum digunakan dalam mendeskripsikan komunikasi dengan pelangan maupun
dengan calon pelanggan, namun terminology “komunikasi pemasaran” sekarang ini
lebih disukai oleh para praktisi dan akademisi pemasaran.
Bauran
pemasaran tidak hanya disempurnakan menjadi 4P, tetapi juga ditambah dengan 4F
lainnya, yaitu fleksibel people (siapa yang paling baik
berhubungan dengan pelanggan),flexible process (apa yang harus dilakukan
pelanggan pada saat berhubungan dengan perusahaan secara fleksibel), dan fleksibel
partnership (membina jaringan kerjasama baik vertical maupun horizontal
secara fleksibel).
Bauran “promosi” menurut Kotller (2005:249) merupakan penggabungan
dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu :
1. Periklanan: Semua bentuk penyajian
dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan: Berbagai insentif
jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau
jasa.
3. Hubungan masyarakat dan publisitas:
Berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau
masing-masing produknya.
4. Penjualan pribadi: Interaksi
langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
5. Pemasaran langsung: Penggunaan
surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Bauran komunikasi
pemasaran ini selalu dikaitkan dengan penyampaian sejumlah pesan dan penggunaan
visual yang tepat sebagai syarat utama keberhasilan dari sebuah program
promosi. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan
pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness),
menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest),
samapai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dalam kajian komunikasi
tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention, Interest, Desire,
Decision, and Action ). Tujuan komunikasi secara umum adalah untuk mencapai
sejumlah perubahan seperti, perubahan pengetahuan (knowledge change ),
perubahan sikap ( attitude change ), perubahan perilaku (behaviour change ) dan
perubahan masyarakat ( social change ) (Soemanagara, 2006 : 3).
Dalam upaya memasarkan produk, perusahaan perlu
menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen dan perantara melalui komunikasi
pemasaran. Seorang pemasar suatu produk harus memahami bagaimana komunikasi itu
berlangsung. Secara umum, suatu model komunikasi pemasaran akan menjawab
beberapa hal yang meliputi siapa pengirimnya, apa yang akan dikatakan
(dikirimkan), saluran komunikasi atau media apa yang akan digunakan, ditujukan
untuk siapa dan apa akibat yang akan ditimbulkannya. Dalam proses komunikasi,
kewajiban seorang pengirim (komunikator) adalah berusaha agar pesanpesannya
dapat diterima oleh penerima sesuai dengan kehendak pengirim. Model proses
komunikasi dapat memberi gambaran kepada pemasar bagaimana mempengaruhi atau
mengubah sikap konsumen melalui disain, implementasi dan komunikasi yang
bersifat persuasif (Kotler, 2005 : 250).
Kotler (2005:250), mengembangkan
delapan langkah dalam program komunikasi dan promosi total yang efektif. Dimana
komunikator pemasaran harus : (1) mengidentifikasikan audiensnya; (2)
menentukan tujuan komunikasi; (3) merancang isi pesan; (4) memilih saluran
komunikasi; (5) menentukan anggaran promosi; (6) membuat keputusan atas bauran
pemasaran; (7) mengukur hasil promosi tersebut; dan (8) mengelola dan
mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran yang terintegrasi. Dari tahapan
tersebut, diharapkan bahwa tanggapan terakhir dari audiens adalah berupa
pembelian, kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik.
Peran komunikasi pemasaran
Peran komunikasi
pemasaran sangat vital mengingat peran komunikasi dalam memfasilitasihubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan pembeli prospektif.
Berkat
perkembangan ilmu pemasaran, tujuan komunikasi kini tak lagi terbatas untuk men-dorongpembelian pertama, namun juga memastikan kepuasan paska pembelian
sehingga meningkatkankemungkinan terjadinya pembelian berulang dan pembeli tersebut menjadi pelanggan yang loyal.
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat berkomunikasi
dengan konsumen. Komunikasi diperlukan untuk
memberitahu konsumen hal-hat berikut:
• Tersedianya
suatu penawaran (offering)
• Benefit unik
dari penawaran tersebut
• Di mana dan kapan dapat diperoleh dan
digunakan penawaran di atas.
Apa
pun pesan yang dipilih untuk dikomunikasikan hendaknya memang diinginkan
audiens yang dituju, bersifat eksklusif atau unik dari sisi produk atau jasa yang
ditawarkan, dan bisa dipercayadalam hal klaim benefit yang ditawarkan oleh produk tersebut.
Proses Komunikasi
Model
Proses Komunikasi
- Sumber (Source) pesan yang menentukan
tujuan komunikasi dan menetapkan sasaran komunikasi. Pemasar membuat tujuan kampanye
iklan dan promosi dan mengarahkan kampanye itu pada segmen sasaran tertentu.
- Proses (Encoding), adalah penyandian tujuan
di atas menjadi sebuah pesan. Agensi iklan merancang pesan yang disandikan dalam
bentuk iklan. Pesan disandikan wiraniaga dalam bentukpresentasi penjualan.
- Pengiriman (Transmission) pesan melalui
media agar dapat men-jangkau audiens sasaran.Penyebaran komunikasi pemasaran
bisa lewat media massa, komunikasi getok tular dariwiraniaga, atau selebaran direct-mail yang dikirimkan pada sasaran.
- Proses Decoding oleh penerima agar pesan dapat
dipahami Dua pertanya-an utama adalah apakah konsumen menafsirkan pesan seperti
yang diinginkan pengiklan, dan apakah pesan berdampak positif pada sikap dan perilaku konsumen.
- Umpan Balik (Feedback) atas efektivitas
komunikasi pemasaran kepada sumber.
Hambatan Komunikasi
Hambatan
pada Sumber
Hambatan komunikasi pada sumber umumnya berupa perumusan
tujuan yang kurang jelas. Hal ini kerap terjadi karena kurangnya fokus pada
benefit produk. Kegagalan pada tahap ini bisa berdampak pada perumusan
pesan iklan yang tak jelas kaitannya dengan kebutuhan
konsumen.
konsumen.
Hambatan
dalam Proses Encoding
Sumber
kegagalan komunikasi pemasaran bisa juga ada pada proses
encoding. Misalnya, copy writer dan perancang iklan lebih terobsesi membuat iklan kreatif yang original ketimbang fokus pada penyampaian benefit produk.
Alhasil, iklan tersebut mungkin sukses menarik perhatian namun gagal mengkomunikasikan benefit produk pada
konsumen.
Iklan
yang menyesatkan (deceptive advertising) juga bisa kita golongkan
sebagai hambatan dalam proses encoding karena sejak awal berusaha
menyesatkan konsumen dari kondisi sebenamya
benefit produk.
Contohnya:
iklan
obat atau jamu yang klaimnya sengaja dilebih-Iebihkan, sehingga membuat
konsumen bingung memilah mana iklan yang
benar dan mana yang tidak akurat.
Hambatan
dalam Transmisi Pesan
Dalam tahap pengiriman
pesan, hambatan yang umumnya ditemui komunikator adalah competitive
clutter, kekusutan yang terjadi karena banyaknya iklan. Cara mudahnya adalah frekuensi iklan digencarkan agar kesan tertancap
lebih lama. Hal ini bisa dibenarkan kalau pesan betul-betul
berkaitan dengan kebutuhan konsumen (artinya, pesan tak punya masalah hambatan sumber ataupun hambatan encoding).
Hambatan
dalam Proses Decoding
Buruknya
konsep produk dan kegagalan dalam mengembangkan pesan iklan yang relevan
dengan kebutuhan konsumen bisa menimbulkan hambatan pada proses decoding. Konsumenumumnya mengabaikan
pesan yang tidak menarik minat mereka. Konsumen juga akan menolak pesan
apabila sumber pesan dianggap tidak kredibel.
Hambatan pada decoding juga mungkin terjadi karena kurangnya perhatian pada pesan.Competitive clutter selain merupakan hambatan dalam transmisi, juga mengganggu prosesdecoding karena bisa men-dorong pemirsa makin cuek. Iklan yang ditayangkan
terus-menerus juga merupakan penyebab pengabaian (inattention). Advertising wearout bisa terjadi; yaituturunnya efektivitas
iklan lantaran kebosanan pemirsa dan konsumen sudah merasa familiar dengan kampanye iklan tersebut.
Dampak Komunikasi
Konsumen kadang mencoba menghindar dari exposure pesan, namun jika tetap terekspos, mereka akan
menentukan apakah menerima atau
menolaknya.
Pesan
bisa diterima (message acceptance) bila pesan sukses mengkomunikasikan
benefit produk yang dianggap penting oleh
segmen sasaran.
Sebaliknya, pesan akan
ditolak (message rejection) lantaran dianggap kurang kredibel. Bisa juga karena faktor-faktor diluar isi
pesan dan lebih merupakan cerminan sikap, pengalaman dan keyakinan konsumen.
Faktor
lain yang turut berpengaruh pada efektivitas komunikasi:
- Semakin besar pengaruh sumber komunikasi pada penerima,
makin besar pula dampak dan perubahan si penerima
sesuai yang dikehendaki sumber pesan.
- Komunikasi berdampak lebih kuat bila pesannya cocok dengan opini, keyakinan, dan disposisi si
penerima.
- Komunikasi cenderung efektif apabila sumber yang
dianggap punya keahlian, status tinggi, obyektivitas, atau lebih disenangi,
terlebih lagi kalau si sumber punya kekuasaan dan si penerima bisa mengidentifikasikan diri kepadanya.
- Konteks sosial, grup, atau grup acuan akan menjadi perantara komunikasi dan mempengaruhi apakah komunikasi tersebut diterima atau tidak.
Demikian adalah sedikit dari penjelasan DASAR-DASAR KOMUNIKASI PEMASARAN,
semoga bermanfaat ..
sumber :
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)

BalasHapus
BalasHapusThe Lucky 5 Casino - Mapyro
BalasHapus› maps 정읍 출장샵 › Lucky 5 Casino › 계룡 출장샵 maps › Lucky 5 Casino Find maps of all 1533 원주 출장샵 Lucky 5 김해 출장샵 Casino's restaurants. locations near Lucky 5 Casino, located in the City of Richmond. 제천 출장안마